Dalam penelitian ini, peneliti mencoba melihat sebuah fenomena perilaku konsumen berupa pengaruh customer relationship marketing dan digital marketing, sebagai variabel independen, terhadap loyalitas konsumen, sebagai variabel dependen, pada maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Tantangan-tantangan yang dihadapi dunia pemasaran di era globalisasi ini dituntut untuk dapat 23 meningkatkan daya saingnya. Meningkatnya permintaan pasar akan jasa penyedia transportasi udara membuat lahirnya berbagai maskapai penerbangan di Indonesia dengan berbagai visi-misi yang berbeda. Hal tersebut kemudian menjadikan pemasar maskapai penerbangan tidak hanya berpikir tentang mendapatkan konsumen, tetapi juga mempertahankan konsumen sebaik-baiknya. jasa sosial media marketing sangat diperlukan untuk membantu pemasaran. Marketing memiliki aspek periklanan, promosi, public relation, dan pemasaran langsung untuk menciptakan jalan yang lebih efektif dan efisien untuk berhubungan dengan konsumen (Pi dan Huang, 2010). Di mana, loyalitas konsumen adalah komitmen yang mendalam untuk membeli ulang atau berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten di masa yang akan datang, yang dengan demikian mengakibatkan pengulangan pembellian merek yang sama walaupun dipengaruhi situasi dan upaya pemasaran yang mempunyai potensi untuk menyebabkan tindakan berpindah ke pihak lain (Oliver, 2003). Ketika tercipta hubungan baik antara pemasar dan konsumen, maka timbul dorongan dari konsumen untuk membeli lagi produk ataupun menggunakan jasa lainnya yang ditawarkan oleh pemasar. Sampel adalah bagian dari jumlah karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah penentuan sampel secara acak (Probability/Random Sampling). Cara atau teknik tersebut dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen populasi tidak merupakan hal yang penting bagi rencana analisisnya. Misalnya, dalam populasi ada wanita dan pria, atau ada yang kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan perbedaanperbedaan lainnya. Selama perbedaan gender, status kemakmuran, dan kedudukan dalam organisasi, serta perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana. Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHi, My name is Haley Gerald, You can call me haley. Archives
February 2019
Categories |